1. GRAFIK
HIPO
a) Definisi
Hipo
HIPO
(Hirearcy Plus Input-Process-Output) adalah alat dokumentasi program yang
dikembangkan oleh IBM. Menggambarkan modul-modul yang harus diselesaikan oleh
pemrogram, sebenarnya merupakan alat dokumentasi program. Sekarang banyak
digunakan sebagai alat disain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan system.
Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam system digambarkan oleh
fungsi utamanya.
b) Sasaran
Hipo
·
Untuk menyediakan suatu struktur guna
memahami fungsi-fungsi dari sistem
·
Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi
yang harus diselesaikan oleh program, bukannya menunjukkan perintah-perintah
program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut
·
Untuk menyediakan penjelasan yang jelas
dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh
masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan dari diagram-diagram HIPO
·
Untuk menyediakan output yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pemakai.
c) Variasi
dari Diagram Hipo
·
VTOC dari paket HIPO disebut juga dengan
hierarchy diagram atau hierarchy chart.
·
Overview diagram dan detail diagram dari
paket HIPO sering disebut sebagai IPO
·
Hierarchy chart sebagai pengganti dapat pula digunakan bagan
terstruktur (structure chart) utk menggambarkan fungsi-fungsi dari sistem
secara berjenjang
·
Input dan Output utk diagram IPO dapat
dilihat dari bagan terstrukturnya dan
Proses di diagram IPO dapat digambarkan dengan menggunakan structured english
atau pseudocode.
d) Diagram
dalam Paket Hipo
Fungsi-fungsi
dari sistem digambarkan oleh HIPO dalam tiga tingkatan. Untuk masing-masing tingkatan digambarkan
dalam bentuk diagram tersendiri.
Dengan
demikian HIPO menggunakan tiga macam diagram untuk masing-masing tingkatannya,
yaitu :
·
Visual Table Of Contents (VTOC)
·
Overview Diagram
·
Detail Diagrams
2. GRAFIK
DFD
a) Pengertian
DFD
Diagram
Alir Data (DAD) atau
Data Flow Diagram (DFD) adalah
suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data
sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika,
tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau
menjelaskan DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble
diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
b) Latar
belakang DFD
Suatu yang lazim bahwa ketika
menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagram yang akan pertama
kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didisain untuk
menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem
yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang
tersebut diatas. Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih rinci
sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.
c) Tujuan DFD
·
Memberikan
indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui
system
·
Menggambarkan
fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data
d) Manfaat
DFD
·
Data
Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional
sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi.
·
DFD
ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada
data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan
model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
·
DFD
ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan
sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.
e) Simbol DFD
· Terminator/Kesatuan luar (External Entity)
Setiap sistem
pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan
lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity)
di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya
yang berada di lingkungan luarnya yang akan membeikan input atau menerima
output dari sistem (Jogiyanto, 1989).
Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.
Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.
· Arus data (data flow)
Arus
data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara
proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external
entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk
sistem atau hasil dari proses sistem. Arus Arus data data dapat dapat berbentuk berbentuk sebagai
sebagai berikut berikut : :
a)
Formulir
atau atau dokumen dokumen yang yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan
b)
Laporan
tercetak tercetak yang yang dihasilkan dihasilkan sistem sistem
c)
Output
dilayar komputer
d)
Masukan
untuk komputer komputer
e)
Komunikasi
ucapan
f)
Surat
atau memo
g)
Data
yang dibaca atau atau direkam di file
h)
Suatu
isian yang yang dicatat pada buku agenda
i)
Transmisi
data dari suatu komputer ke komputer lain
· Proses (process)
Suatu
proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau
komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan
arus data yang akan keluar dari prises. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan
simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan
sudut-sudutnya tumpul. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
a)
Proses
harus memiliki input dan output.
b)
Proses
dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui
alur data.
c)
Sistem/bagian/divisi/departemen
yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen
proses.
· Simpanan data (data store)
Simpanan
data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file
atau database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data
di meja seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD
dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di
salah satu ujungnya.
f) Syarat Memuat DFD
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
3. GRAFIK
SADT
SADT adalah akronim dari Structured Analysis and Design Technique
(Teknik Disain dan Analisis Terstruktur) yang dikembangkan oleh D.T Ross dari tahun 1969 sampai 1973. Sekarang SADTdijual oleh SoITech, Inc. sebagai alat yang dapat dipakai pada semua tahap perkembangan sistem. Ross dan teman-temannya
menyatakan bahwa SADT merupakan bahasa graftk yang untuk menjelaskan system dan metodologi dalam menghasilkan deskripsi seperti itu. Sistem ini terdiri dari unsur benda (obyek, dokumen, atau data) serta kegiatan (yaitu kegiatan yang dilakukan oleh manusia, mesin, atau perangkat lunak), sena hubungan antara keduanya dalam
aplikasi SADT.
Terdapat dua jenis diagram yang dipakai dalam paket SADT, yaitu:
1. Diagram kegiatan (yang dinamakan aktigram)
2. Diagram dflta (yang dinamakan datagram).
Aktigram dan datagram disusun secara terpisah dengan cara atas-ke-bawah
(top-down); masing-masing diagram dapat berupa diagram ringkas (parent) atau
diagram rinei dari diagram parent (child).
Alat kegiatan SADT terdiri atas diagram kegiatan yang diorientasikan untuk meledakkan aktifitas sistem. Sebaliknya alat kegiatan terdiri atas diagram data yang diorientasikan untuk menggambarkan urai data dalam sistem. Alat kegiatan dan alat data SADT. Suatu kegiatan dan perlengkapan-perlengkapan data dari SADT mereka juga contoh-contoh waktu di buku-buku mereka. Tiap-tiap jenis dari contoh meliputi kedua-keduanya data dan kegiatan-kegiatan; pada bagian yang terpenting perbedaan diatas itu yang dipakai untuk memisah-misah dari percobaan. Sebuah SADT diagram diperbuat dari 7 + 2 kotak dan pada tanda panah disambungkan ke
kotak, yang terutama kejadian dari SADT di laporkan oleh Peters seperti SAMM (Systematic Activity Modelling Method) hanya yang mana kegiatan diagram itu mereka gunakan.
4. DIAGRAM
W/O DAN JSD
Warnier/Orr
W/O adalah metodologi yang dikembangkan oleh Jean Doimininique Warnier pada awal tahun 1970-an dan dikembangkan lebih lanjut oleh Ken Orr. W/O mirip dengan hierarchy chart yang dibuat secara vertikal dan dikembangkan secara horisontal.
W/O adalah metodologi yang dikembangkan oleh Jean Doimininique Warnier pada awal tahun 1970-an dan dikembangkan lebih lanjut oleh Ken Orr. W/O mirip dengan hierarchy chart yang dibuat secara vertikal dan dikembangkan secara horisontal.
JSD (Jacson’s System Development)
Dikembangkan oleh Michael Jacson pada tahun 1975 sebagai alat pengembangan software dan pada tahun 1983 sebagai alat pengembangan SI. JSD dimulai dengan membangun model dari dunia nyata yang menyediakan subjek-subjek permasalahan, kemudian ditambahkan fungsi dari sistem. Dunia nyata digambarkan dalam bentuk urutan kejadian-kejadian dalam kurun waktu tertentu. Dunia nyata di intrepetasikan dalam bentuk entitas dan aksi. Misalnya untuk sistem dalam sebuah bank, maka entitas diantaranya adalah nasabah, sedangkan aksinya antara lain membuka rekening, mengambil dana, mengisi dana, atau berhenti sebagai nasabah.
Dikembangkan oleh Michael Jacson pada tahun 1975 sebagai alat pengembangan software dan pada tahun 1983 sebagai alat pengembangan SI. JSD dimulai dengan membangun model dari dunia nyata yang menyediakan subjek-subjek permasalahan, kemudian ditambahkan fungsi dari sistem. Dunia nyata digambarkan dalam bentuk urutan kejadian-kejadian dalam kurun waktu tertentu. Dunia nyata di intrepetasikan dalam bentuk entitas dan aksi. Misalnya untuk sistem dalam sebuah bank, maka entitas diantaranya adalah nasabah, sedangkan aksinya antara lain membuka rekening, mengambil dana, mengisi dana, atau berhenti sebagai nasabah.
JSD memiliki enam langkah pengembangan
sistem, yaitu:
1. Entity Action Step.
2. Entity Struture Step.
3. Initial Model Step.
4. Function Step.
5. System Timing Step.
6. Implementation Step
1. Entity Action Step.
2. Entity Struture Step.
3. Initial Model Step.
4. Function Step.
5. System Timing Step.
6. Implementation Step
0 komentar:
Posting Komentar