Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
Tujuan Umum
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Bagian
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
Sistem informasi personalia (personal information systems).
Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
Sistem informasi analisis software
Sistem informasi teknik (engineering information systems).
sumber : google
0
Peranan dan Jenis Sistem Informasi
Peranan dan Jenis Sistem Informasi :
1. Peranan
-Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas ? otomasi.
-Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendali dalam sebuah subsistem
-Mengkoordinasikan subsistem-subsistem
-Mengintegrasikan subsistem-subsistem
2. Level Sistem Informasi
-Strategic-level systems
Executive Information Systems (EIS)
-Management-level systems
Management Information Systems (MIS)
Decision Support Systems (DSS)
-Knowledge-level systems
Office Automation Systems(OAS)
-Operational-level systems
Transaction Processing Systems (TPS)
3. Jenis Sistem Informasi
-Executive Information Systems (EIS)
Meringkas, memfilter, memperoleh detail data
Informasi dalam bentuk grafik, tabel, dan teks
Memiliki kemampuan analisis data
Contoh: planning, budgeting, forecasting
-Management Information Systems (MIS)
Beroperasi pada tugas-tugas terstruktur
Menyediakan laporan
Fokus pada event-event internal
Contoh: inventory control, sales management
-Decision Support Systems (DSS)
Kemampuan analisis yang bagus (dibanding sistem-sistem lainnya)
Menyediakan dukungan untuk pengambilan keputusan
Menggunakan informasi TPS dan MIS
Contoh: branch analysis, production schedulling
-Office Automation Systems (OAS)
Umumnya menangani dokumen, scheduling, dan komunikasi
Mendukung kebutuhan perkantoran
Contoh: word processing, spreadsheet
-Transaction Processing Systems (TPS)
Sistem bisnis dasar
Melibatkan data besar, kecepatan tinggi
Pemrosesan teratur: harian/mingguan/bulanan
Ketepatan perhitungan yang tinggi
Komputasi sederhana
Contoh: payroll, order processing
4. Mencapai CBIS
-Tiap subsistem CBIS mengalami siklus: hidup, tumbuh, matang, berfungsi, dan akhirnya mati.
-Siklus pada CBIS ini disebut siklus kehidupan sistem (System Life Cycle – SLC); terdiri dari:
Planning
Analysis
Design
Implementation
Use
5. Challenges & Opportunities
-Challenges:
Information overload
Difficult to built
Security
-Opportunities:
Enhanced global competitiveness
Capture market opportunities
Support corporate strategy
Enhance worker productivity
Improve quality of goods and services
sumber : wikipedia
1. Peranan
-Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas ? otomasi.
-Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendali dalam sebuah subsistem
-Mengkoordinasikan subsistem-subsistem
-Mengintegrasikan subsistem-subsistem
2. Level Sistem Informasi
-Strategic-level systems
Executive Information Systems (EIS)
-Management-level systems
Management Information Systems (MIS)
Decision Support Systems (DSS)
-Knowledge-level systems
Office Automation Systems(OAS)
-Operational-level systems
Transaction Processing Systems (TPS)
3. Jenis Sistem Informasi
-Executive Information Systems (EIS)
Meringkas, memfilter, memperoleh detail data
Informasi dalam bentuk grafik, tabel, dan teks
Memiliki kemampuan analisis data
Contoh: planning, budgeting, forecasting
-Management Information Systems (MIS)
Beroperasi pada tugas-tugas terstruktur
Menyediakan laporan
Fokus pada event-event internal
Contoh: inventory control, sales management
-Decision Support Systems (DSS)
Kemampuan analisis yang bagus (dibanding sistem-sistem lainnya)
Menyediakan dukungan untuk pengambilan keputusan
Menggunakan informasi TPS dan MIS
Contoh: branch analysis, production schedulling
-Office Automation Systems (OAS)
Umumnya menangani dokumen, scheduling, dan komunikasi
Mendukung kebutuhan perkantoran
Contoh: word processing, spreadsheet
-Transaction Processing Systems (TPS)
Sistem bisnis dasar
Melibatkan data besar, kecepatan tinggi
Pemrosesan teratur: harian/mingguan/bulanan
Ketepatan perhitungan yang tinggi
Komputasi sederhana
Contoh: payroll, order processing
4. Mencapai CBIS
-Tiap subsistem CBIS mengalami siklus: hidup, tumbuh, matang, berfungsi, dan akhirnya mati.
-Siklus pada CBIS ini disebut siklus kehidupan sistem (System Life Cycle – SLC); terdiri dari:
Planning
Analysis
Design
Implementation
Use
5. Challenges & Opportunities
-Challenges:
Information overload
Difficult to built
Security
-Opportunities:
Enhanced global competitiveness
Capture market opportunities
Support corporate strategy
Enhance worker productivity
Improve quality of goods and services
sumber : wikipedia
1
PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Abstrak. Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu proses yang akan
menghasilkan suatu output berupa informasi. Sementara itu Struktur Organisasi akan
menentukan bagaimana arus informasi tersebut dalam suatu organisasi. Kedua hal
tersebut, Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi akan mempengaruhi Efektivitas
Pengambilan Keputusan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Sistem
Informasi Manajemen Dan Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Pengambilan
Keputusan Pada Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe A Belawan.
Sistem Informasi Manajemen
Untuk membahas kajian tentang Sistem Informasi Manajemen, maka berikut
ini penulis mengutip beberapa pendapat ahli. Menurut Murdick (1993), sistem adalah
seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau suatu prosedur/bagian pengolahan
yang mencari suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data
atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi atau
barang.
Penekanan terhadap pengertian sistem ini adalah kepada prosedur pencarian
dan pengolahan untuk dioperasikan menjadi informasi untuk menghasilkan barang
dan jasa sebagai tujuan dari perusahaan.
Menurut Starer dalam Moekijat(1993), suatu sistem dapat dirumuskan sebagai
setiap kumpulan bagian-bagian atau sub sistem yang disatukan, yang dirancang untuk
mencapai suatu tujuan. Pengertian yang dikemukakan oleh Starer ini juga kalau kita
telaah pada dasarnya mengandung pengertian yang sama terhadap apa yang telah
diungkapklan oleh Murdick tentang sistem.
Untuk mengetahui pengertian informasi yang dalam hal ini penulis mengutip
pendapat ahli, yaitu menurut Davis (1992) mengatakan, data atau informasi
merupakan kelompok teratur, studi yang mewakili kuantitas tindakan, benda dan
sebagainya. Data berbentuk karakter yang dapat berupa alfabet, angka maupun
simbol-simbol khusus.
Data merupakan kelomnpok teratur yang representatif terhadap kuantitas
tindakan, barang/benda dan sebagainya. Mewakili kuantitas tindakan bisa juga
dimaksudkan bahwa data tersebut merupakan hasil laporan kerja yang disajikan dalam
bentuk laporan dengan karakter kuantitas atau banyaknya kegiatan ataupun tindakan
yang dilakukan dalam perusahaan. Data atau informasi juga dapat mewakili benda/
barang yang disajikan dalam bentuk laporan (mewakili keadaan benda/jasa)
Kita sering mendengar pengertian manajemen yaitu secara garis besar
manajemen adalah ilmu atau seni untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja
untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen meliputi Planning, Organizing,
Actuating dan Controlling (POAC). Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dikutip
pendapat ahli.
Menurut Murdick (1993), manajemen adalah terdiri dari proses atau kegiatan
yang menjelaskan apa yang dilakukan menggerakkan pada operasi organisasi mereka,
yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memprakarsai dan mengendalikan operasi.
Kalau kita perhatikan kajian tentang manajemen maka kajian tentang
manajemen ini tidak bisa terlepas terhadap keterkaitannya dengan kepemimpinan
ataupun pimpinan/manager dalam perusahaan. Berikut ini akan kita lihat keterkaitan
antara kajian manajemen dengan kepemimpinan.
Pimpinan merupakan orang yang berusaha untuk mempengaruhi orang lain
atau memberikan pengarahan kepada orang-orang yang ada dalam perusahaan untuk
mau bekerjasama secara sukarela dalam usaha untuk mencapai tujuan. Adapun
setelah kita ketahui dari pengertian di atas, maka pemimpin adalah orang yang
melakukan kegiatan-kegiatan manajemen yaitu merencanakan, menggerakkan,
mengorganisir, dan mengawasi jalannya seluruh tindakan dalam perusahaan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen
adalah seperangkat alat yang saling menunjang dalam penyampaian data/informasi
yang dipergunakan oleh pihak manajemen yang bertujuan untuk mempergunakan
informasi/data tersebut sebagai acuan dalam pengambilan keputusan untuk
dilaksanakan oleh orang lain dalam mencapai tujuan.
Struktur Organisasi
Organisasi terjadi apabila terdapat dua orang atau lebih bekerja sama
menjalankan pekerjaan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki bersama. Kita lihat
dalam suatu perusahaan, akan tampak beberapa orang atau kelompok orang yang
bekerjasama, setiap kelompok seakan-akan melakukan pekerjaannya terpisah dari
kelompok lain. Mereka bekerja sesuai dengan tugas dan pekerjaan masing-masing.
Misalnya, bagian pembukuan, produksi, personalia, dan pemasaran. Dengan adanya
pembagian tugas tersebut, satu sama lain tidak akan turut campur atas pekerjaan
masing-masing. Tetapi tetap menjalin hubungan kerja sama yang baik di antara
mereka dalam mencapai tujuan tersebut.
Dengan adanya pembagian tugas yang disesuaikan dengan keahlian masingmasing
karyawan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tersebut disebut juga
dengan mengorganisir, sedangkan wadahnya adalah organisasi.
Dengan adanya pembagian tugas tersebut maka wewenang dan tanggung
jawab, akan terlihat jelas dalam organisasi tersebut. Dapat digambarkan bentuk dari
organsisasi (struktur organisasi) menurut Tedjasutisna (1999), yakni:
a. Bentuk Vertikal
Bentuk vertikal ini mirip dengan bentuk piramida hannya bagian vertikal di
buat dalam bentuk tegak lurus.
c. Bentuk Horizontal (Mendatar)
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Bentuk horizontal yaitu bentuk organisasi yang menggambarkan perintah dan
tanggung jawab berasal dari kiri ke kanan.
Struktur organisasi juga sangat mempengaruhi prosedur dan efektivitas proses
penyampaian komunikasi. Struktur organisasi yang berlaku dalam setiap perusahaan
akan membentuk proses komunikasi yang berbeda-beda antara satu perusahaan
dengan perusahaan lainnya.
Efektivitas Pengambilan Keputusan
Efektivitas adalah merupakan kemampuan untuk memilih tujuan dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana yang tepat untuk mencapai tujuan. Seperti
yangdikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini :
Menurut Handoko (1998), efektivitas adalah kemampuan untuk memilih
tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk menentukan tujuan yang telah
ditentukan. Winardi (1992), efektivitas adalah hasil yang dicapai seorang pekerja
dibandingkan jumlah hasil yang diperoleh seseorang pekerja dibandingkan dengan
hasil produksi lain dalam jangka waktu tertentu”. Apabila kita analisa kutipan ini,
maka efektivitas adalah hasil yang diperoleh seseorang pekerja dan dibandingkan
dengan hasil produksi lain dengan diperbandingkan dengan waktu yang dipergunakan
untuk menghasilkan barang/jasa tersebut. Menurut Komaruddin (1994), efektivitas
adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan
manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Efektivitas
berdasarkan pengertian menurut Komaruddin ini dititikberatkan kepada analisa
tentang keadaan yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan yang dilakukan oleh
pihak manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selanjutynya Robert L. Trewatha dan M. Gene Newport (Winardi, 1990)
mengemukakan tentang makna pengambilan keputusan, adalah proses memilih
rangkaian/tindakan diantara dua macam alternatif yang ada (atau lebih) guna
mencapai pemecahan atas problema tertentu. Dari defenisi tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengambilan keputusan mencakup suatu evaluasi sebelum adanya
tindakan memilih alternatif yang akan diimplementasikan sebagai reaksi atas suatu
problem tertentu.
Sebuah pengambilan keputusan dikatakan efektif jika keputusan yang diambil
dilakukan dengan benar dan dapat bermanfaat bagi pencapaian tujuan organisasi.
Kerangka Berpikir Penelitian
Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam mendukung kegiatan operasional
perusahaan ataupun organisasi adalah sangat mutlak. Mutlaknya Sistem Informasi
Manajemen tersebut terlihat dari besarnya andil yang diberikan komunikasi dalam
memenuhi kebutuhan informasi dalam organisasi. Kenyataan menunjukkan bahwa
perusahaan modern saat ini mengikutsertakan kebutuhan informasi sebagai dasar
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
dalam mengembangkan perusahaan dimasa yang akan datang. Artinya peran serta
Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu keharusan.
Begitu juga halnya dengan struktur organisasi yang secara tidak langsung akan
sangat mempengaruhi proses komunikasi perusahaan. Efektivitas pengambilan
keputusan dalam pekerjaan adalah tergantung kepada bagaimana proses komunikasi
dapat diterima oleh responden dan seberapa umpan balik yang diinginkan oleh
pimpinan dari informasi yang diberikan.
Apabila Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan tidak baik maka
beberapa fungsi dalam organisasi juga tidak baik namun sebaliknya jika komunikasi
dilakukan dengan baik maka pengambilan keputusan akan dapat dilaksanakan dengan
baik pula. Prosedur dan sistem komando dalam perusahaan harusnya menjadi
perhatian perusahaan untuk lebih mengetahui peranan dari sistem yang berlaku akan
mempengaruhi efektivitas pengambilan keputusan. Akurasi data yang diperoleh juga
merupakan sarana pendukung untuk pengambil keputusan membuat keputusan yang
tepat.
Gbr. II.1. Paradigma penelitian
Dimana: X1 = Sistem Informasi manajemen
X2 = Struktur Organisasi
Y = Efektivitas Pengambilan Keputusan
Hasil Penelitian
Sistem informasi manajemen merupakan satu upaya untuk mengelolah seluruh
masukan (input) berupa laporan-laporan/data yang dipergunakan oleh pihak
manajemen untuk diporses dan kemudian diambil keputusan tentang strategi-strategi
pelaksanaan operasional dalam perusahaan. Dengan sistem informasi manajemen
yang baik akan memberikan memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan tugas-tugas
yang dilakukan oleh para karyawan. Dengan sistem informasi manajemen ini juga
maka sesuai dengan hasil penelitian memiliki korelasi yang erat atau tinggi terhadap
efektivitas pengambilan keputusan dengan nilai korelasi sebesar 0,774.
Struktur organisasi merupakan struktur yang diterapkan dalam perusahaan
yang menentukan sistem yang berlaku dalam perusahaan memberikan pengaruh
terhadap efektivitas pengambilan keputusan. Dengan struktur organisasi yang sesuai
dengan perusahaan ini maka akan semakin lebih efisien dalam pengambilan keputusan
dalam perusahaan. Sesuai dengan struktur organisasi yang ada pada KPBC Belawan
maka struktur organisasi yaitu struktur organisasi garis, yang mana dalam struktur
organisasi garis ini sistem komando atau perintah berasal dari pimpinan yang
kemudian dilanjutkan kepada seksi dan subseksi untuk dilaksanakan dalam bentuk
kerja. Organisasi garis lebih mudah pertanggungjawaban kerjanya disebabkan garis
perintah yang jelas dan terpusat kepada pimpinan dalam organisasi. Dari hasil
penghitungan korelasi diperoleh nilai korelasi antara struktur organisasi dan
efektivitas pengambilan keputusan dengan nilai korelasi sebesar 0,788. Berarti
korelasi antara kedua variabel adalah erat atau tinggi.
Korelasi antara sistem informasi manajemen dengan struktur organisasi adalah
korelasi yang erat atau korelasi yang tinggi, hal ini dapat diketahui dari hasil
perhitungan dengan nilai korelasi sebesar 0,816. Perhitungan korelasi antara sistem
informasi manajemen dan struktur organisasi terhadap efektivitas pengambilan
keputusan adalah korelasi yang tinggi dengan nilai korelasi hitung sebesar 0,887. Dari
perhitungan uji F, diperoleh nilai F hitung sebesar 12669,28 dan nilai F tabel sebesar
4,98 hal ini berarti nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel pada taraf kepercayaan
95% dan alpha 5% (12669,28 > 4,98). Dengan demikian regresi linear ganda dalam
penelitian ini bersifat reliabel atau nyata.
sumber : google
menghasilkan suatu output berupa informasi. Sementara itu Struktur Organisasi akan
menentukan bagaimana arus informasi tersebut dalam suatu organisasi. Kedua hal
tersebut, Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi akan mempengaruhi Efektivitas
Pengambilan Keputusan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Sistem
Informasi Manajemen Dan Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Pengambilan
Keputusan Pada Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe A Belawan.
Sistem Informasi Manajemen
Untuk membahas kajian tentang Sistem Informasi Manajemen, maka berikut
ini penulis mengutip beberapa pendapat ahli. Menurut Murdick (1993), sistem adalah
seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau suatu prosedur/bagian pengolahan
yang mencari suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data
atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi atau
barang.
Penekanan terhadap pengertian sistem ini adalah kepada prosedur pencarian
dan pengolahan untuk dioperasikan menjadi informasi untuk menghasilkan barang
dan jasa sebagai tujuan dari perusahaan.
Menurut Starer dalam Moekijat(1993), suatu sistem dapat dirumuskan sebagai
setiap kumpulan bagian-bagian atau sub sistem yang disatukan, yang dirancang untuk
mencapai suatu tujuan. Pengertian yang dikemukakan oleh Starer ini juga kalau kita
telaah pada dasarnya mengandung pengertian yang sama terhadap apa yang telah
diungkapklan oleh Murdick tentang sistem.
Untuk mengetahui pengertian informasi yang dalam hal ini penulis mengutip
pendapat ahli, yaitu menurut Davis (1992) mengatakan, data atau informasi
merupakan kelompok teratur, studi yang mewakili kuantitas tindakan, benda dan
sebagainya. Data berbentuk karakter yang dapat berupa alfabet, angka maupun
simbol-simbol khusus.
Data merupakan kelomnpok teratur yang representatif terhadap kuantitas
tindakan, barang/benda dan sebagainya. Mewakili kuantitas tindakan bisa juga
dimaksudkan bahwa data tersebut merupakan hasil laporan kerja yang disajikan dalam
bentuk laporan dengan karakter kuantitas atau banyaknya kegiatan ataupun tindakan
yang dilakukan dalam perusahaan. Data atau informasi juga dapat mewakili benda/
barang yang disajikan dalam bentuk laporan (mewakili keadaan benda/jasa)
Kita sering mendengar pengertian manajemen yaitu secara garis besar
manajemen adalah ilmu atau seni untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja
untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen meliputi Planning, Organizing,
Actuating dan Controlling (POAC). Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dikutip
pendapat ahli.
Menurut Murdick (1993), manajemen adalah terdiri dari proses atau kegiatan
yang menjelaskan apa yang dilakukan menggerakkan pada operasi organisasi mereka,
yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memprakarsai dan mengendalikan operasi.
Kalau kita perhatikan kajian tentang manajemen maka kajian tentang
manajemen ini tidak bisa terlepas terhadap keterkaitannya dengan kepemimpinan
ataupun pimpinan/manager dalam perusahaan. Berikut ini akan kita lihat keterkaitan
antara kajian manajemen dengan kepemimpinan.
Pimpinan merupakan orang yang berusaha untuk mempengaruhi orang lain
atau memberikan pengarahan kepada orang-orang yang ada dalam perusahaan untuk
mau bekerjasama secara sukarela dalam usaha untuk mencapai tujuan. Adapun
setelah kita ketahui dari pengertian di atas, maka pemimpin adalah orang yang
melakukan kegiatan-kegiatan manajemen yaitu merencanakan, menggerakkan,
mengorganisir, dan mengawasi jalannya seluruh tindakan dalam perusahaan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen
adalah seperangkat alat yang saling menunjang dalam penyampaian data/informasi
yang dipergunakan oleh pihak manajemen yang bertujuan untuk mempergunakan
informasi/data tersebut sebagai acuan dalam pengambilan keputusan untuk
dilaksanakan oleh orang lain dalam mencapai tujuan.
Struktur Organisasi
Organisasi terjadi apabila terdapat dua orang atau lebih bekerja sama
menjalankan pekerjaan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki bersama. Kita lihat
dalam suatu perusahaan, akan tampak beberapa orang atau kelompok orang yang
bekerjasama, setiap kelompok seakan-akan melakukan pekerjaannya terpisah dari
kelompok lain. Mereka bekerja sesuai dengan tugas dan pekerjaan masing-masing.
Misalnya, bagian pembukuan, produksi, personalia, dan pemasaran. Dengan adanya
pembagian tugas tersebut, satu sama lain tidak akan turut campur atas pekerjaan
masing-masing. Tetapi tetap menjalin hubungan kerja sama yang baik di antara
mereka dalam mencapai tujuan tersebut.
Dengan adanya pembagian tugas yang disesuaikan dengan keahlian masingmasing
karyawan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tersebut disebut juga
dengan mengorganisir, sedangkan wadahnya adalah organisasi.
Dengan adanya pembagian tugas tersebut maka wewenang dan tanggung
jawab, akan terlihat jelas dalam organisasi tersebut. Dapat digambarkan bentuk dari
organsisasi (struktur organisasi) menurut Tedjasutisna (1999), yakni:
a. Bentuk Vertikal
Bentuk vertikal ini mirip dengan bentuk piramida hannya bagian vertikal di
buat dalam bentuk tegak lurus.
c. Bentuk Horizontal (Mendatar)
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Bentuk horizontal yaitu bentuk organisasi yang menggambarkan perintah dan
tanggung jawab berasal dari kiri ke kanan.
Struktur organisasi juga sangat mempengaruhi prosedur dan efektivitas proses
penyampaian komunikasi. Struktur organisasi yang berlaku dalam setiap perusahaan
akan membentuk proses komunikasi yang berbeda-beda antara satu perusahaan
dengan perusahaan lainnya.
Efektivitas Pengambilan Keputusan
Efektivitas adalah merupakan kemampuan untuk memilih tujuan dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana yang tepat untuk mencapai tujuan. Seperti
yangdikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini :
Menurut Handoko (1998), efektivitas adalah kemampuan untuk memilih
tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk menentukan tujuan yang telah
ditentukan. Winardi (1992), efektivitas adalah hasil yang dicapai seorang pekerja
dibandingkan jumlah hasil yang diperoleh seseorang pekerja dibandingkan dengan
hasil produksi lain dalam jangka waktu tertentu”. Apabila kita analisa kutipan ini,
maka efektivitas adalah hasil yang diperoleh seseorang pekerja dan dibandingkan
dengan hasil produksi lain dengan diperbandingkan dengan waktu yang dipergunakan
untuk menghasilkan barang/jasa tersebut. Menurut Komaruddin (1994), efektivitas
adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan
manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Efektivitas
berdasarkan pengertian menurut Komaruddin ini dititikberatkan kepada analisa
tentang keadaan yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan yang dilakukan oleh
pihak manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selanjutynya Robert L. Trewatha dan M. Gene Newport (Winardi, 1990)
mengemukakan tentang makna pengambilan keputusan, adalah proses memilih
rangkaian/tindakan diantara dua macam alternatif yang ada (atau lebih) guna
mencapai pemecahan atas problema tertentu. Dari defenisi tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengambilan keputusan mencakup suatu evaluasi sebelum adanya
tindakan memilih alternatif yang akan diimplementasikan sebagai reaksi atas suatu
problem tertentu.
Sebuah pengambilan keputusan dikatakan efektif jika keputusan yang diambil
dilakukan dengan benar dan dapat bermanfaat bagi pencapaian tujuan organisasi.
Kerangka Berpikir Penelitian
Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam mendukung kegiatan operasional
perusahaan ataupun organisasi adalah sangat mutlak. Mutlaknya Sistem Informasi
Manajemen tersebut terlihat dari besarnya andil yang diberikan komunikasi dalam
memenuhi kebutuhan informasi dalam organisasi. Kenyataan menunjukkan bahwa
perusahaan modern saat ini mengikutsertakan kebutuhan informasi sebagai dasar
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
dalam mengembangkan perusahaan dimasa yang akan datang. Artinya peran serta
Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu keharusan.
Begitu juga halnya dengan struktur organisasi yang secara tidak langsung akan
sangat mempengaruhi proses komunikasi perusahaan. Efektivitas pengambilan
keputusan dalam pekerjaan adalah tergantung kepada bagaimana proses komunikasi
dapat diterima oleh responden dan seberapa umpan balik yang diinginkan oleh
pimpinan dari informasi yang diberikan.
Apabila Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan tidak baik maka
beberapa fungsi dalam organisasi juga tidak baik namun sebaliknya jika komunikasi
dilakukan dengan baik maka pengambilan keputusan akan dapat dilaksanakan dengan
baik pula. Prosedur dan sistem komando dalam perusahaan harusnya menjadi
perhatian perusahaan untuk lebih mengetahui peranan dari sistem yang berlaku akan
mempengaruhi efektivitas pengambilan keputusan. Akurasi data yang diperoleh juga
merupakan sarana pendukung untuk pengambil keputusan membuat keputusan yang
tepat.
Gbr. II.1. Paradigma penelitian
Dimana: X1 = Sistem Informasi manajemen
X2 = Struktur Organisasi
Y = Efektivitas Pengambilan Keputusan
Hasil Penelitian
Sistem informasi manajemen merupakan satu upaya untuk mengelolah seluruh
masukan (input) berupa laporan-laporan/data yang dipergunakan oleh pihak
manajemen untuk diporses dan kemudian diambil keputusan tentang strategi-strategi
pelaksanaan operasional dalam perusahaan. Dengan sistem informasi manajemen
yang baik akan memberikan memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan tugas-tugas
yang dilakukan oleh para karyawan. Dengan sistem informasi manajemen ini juga
maka sesuai dengan hasil penelitian memiliki korelasi yang erat atau tinggi terhadap
efektivitas pengambilan keputusan dengan nilai korelasi sebesar 0,774.
Struktur organisasi merupakan struktur yang diterapkan dalam perusahaan
yang menentukan sistem yang berlaku dalam perusahaan memberikan pengaruh
terhadap efektivitas pengambilan keputusan. Dengan struktur organisasi yang sesuai
dengan perusahaan ini maka akan semakin lebih efisien dalam pengambilan keputusan
dalam perusahaan. Sesuai dengan struktur organisasi yang ada pada KPBC Belawan
maka struktur organisasi yaitu struktur organisasi garis, yang mana dalam struktur
organisasi garis ini sistem komando atau perintah berasal dari pimpinan yang
kemudian dilanjutkan kepada seksi dan subseksi untuk dilaksanakan dalam bentuk
kerja. Organisasi garis lebih mudah pertanggungjawaban kerjanya disebabkan garis
perintah yang jelas dan terpusat kepada pimpinan dalam organisasi. Dari hasil
penghitungan korelasi diperoleh nilai korelasi antara struktur organisasi dan
efektivitas pengambilan keputusan dengan nilai korelasi sebesar 0,788. Berarti
korelasi antara kedua variabel adalah erat atau tinggi.
Korelasi antara sistem informasi manajemen dengan struktur organisasi adalah
korelasi yang erat atau korelasi yang tinggi, hal ini dapat diketahui dari hasil
perhitungan dengan nilai korelasi sebesar 0,816. Perhitungan korelasi antara sistem
informasi manajemen dan struktur organisasi terhadap efektivitas pengambilan
keputusan adalah korelasi yang tinggi dengan nilai korelasi hitung sebesar 0,887. Dari
perhitungan uji F, diperoleh nilai F hitung sebesar 12669,28 dan nilai F tabel sebesar
4,98 hal ini berarti nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel pada taraf kepercayaan
95% dan alpha 5% (12669,28 > 4,98). Dengan demikian regresi linear ganda dalam
penelitian ini bersifat reliabel atau nyata.
sumber : google
0
GAMBARAN UMUM DAN STRUKTUR INFORMASI MANAJEMEN
1. Pendahuluan
Setelah membahas tentang definisi dan fungsi Sistem Informasi Manajemen, maka untuk memahami tentang Sistem Informasi Manajemen terlebih dalam. Untuk itu pada tulisan kali ini saya akan membahas mengenai gambaran umum dan struktur System Informasi Manajemen (SIM). Definisi Sistem Informasi Manajemen adalah “SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk memperoleh pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan, operasi secara efektif dan pengendalian”(Stoner, 1996)
2.Tinjauan Pustaka
“ Konsep Sistem Informasi Manajemen :
-Sistem informasi manajemen menggambarkan suatu system yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan suatu organisasi
-Sistem informasi manajemen merupakan sebuah bentuk system informasi yang ditujukan untuk melayani para manajer memperoleh informasi”
“Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas, wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan “(Gordon,1999).
• “Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik
Struktur sistem informasi manajemen (SIM) dapat dapat dibagi menurut konsep struktural yang memungkinkan pembahasan dan perancangan sistem fisik yang akan mendefinisikan cara pelaksanaan SIM.
a. Struktur Konseptual
SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing dibagi dalam empat macam pengolahan informasi, yaitu: pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem informasi, dukungan perencanaan stategi sistem informasi.
b. Struktur Fisik
Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah ditambah suatu pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar analisa umum dan model keputusan. Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri atas program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini tidak selalu demikian adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolah terpadu dan pemakain modul umum. Pengolahan terpadu dicapai dengan perencanaan berbagai aplikasi yang paling berhubungan sebagai suatu sistem tunggal untuk menyederhanakan kaitan (interface) dan mengurangi duplikasi masukan sehingga melewati batas fungsional. Struktur fisik juga dipengaruhi pemakain modul umum untuk pengoperasian pengolahan yang menyebabkan tidak ada aplikasi yang lengkap tanpa pemakain modul umum.”
3. Pembahasan
Pada hakekatnya Sistem Informasi Manajemen(SIM) tidak harus menggunakan computer. Tetapi tanpa computer maka Sistem Informasi Manajemen akan kurang maksimal. Mengapa? Karena peran computer untuk mengolah dan menyimpan informasi sangat dibutuhkan Sistem Informasi Manajemen.
“ Konsep Sistem Informasi Manajemen :
-Sistem informasi manajemen menggambarkan suatu system yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan suatu organisasi
-Sistem informasi manajemen merupakan sebuah bentuk system informasi yang ditujukan untuk melayani para manajer memperoleh informasi”
Dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa informasi di perlukan semua tingkatan Manajemen. Gambar Piramid tingkatan Manajemen:
Sumber: www.gudangmateri.com
Dalam dunia modern Sistem Informasi Manajemen diperlukan sebuah perusahaan untuk meningkatkan produktifitas perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu system yang dapat menyebarkan informasi tersebut secara tepat dan cepat, dan juga untuk menyimpan informasi tersebut. Maka peran computer disini sangat penting untuk mengolah dan menyimpan informasi dari subsistem-subsistem.
Dari gambar di atas diketahui bahwa Manajemen tingkat atas mempunyai peranan yang besar karena pada tingkatan ini, Manajemen tersebut akan mengambil keputusan atau membuat rencana strategis setelah mendapat informasi dari tingkatan manajemen dibawahnya.
Sistem informasi manajemen pada umumnya dibagi 3 bagian penting yaitu input, proses dan output. Tetapi pada zaman sekarang ditambah satu bagian penting yaitu Penyimpanan. Penyimpanan atau database sangat penting karena agar data/informasi tersebut menjadi valid dan dapat digunakan untuk kemudian hari.
Berbicara tentang Sistem Informasi Manajemen berarti berbicara mengenai hubungan antara manusia dan mesin(komputer). Hubungan antara manusia dan mesin pada Sistem informasi manajemen antara lain:
- Sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya sebaiknya dilakukan oleh mesin.
- Sebuah sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan seorang manusia pengolah.
- Perancang sebuah SIM harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam mengambil keputusan.
- Sebuah sistem pengolahan database dianggap sebagai SIM bila disertai suatu database sederhana, kemampuan menemukan kembali, & satu atau dua model perencanaan atau keputusan.
Struktur Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sebuah system biasanya mempunyai struktur, struktur system informasi manajemen dibagi 2 yakni: system yang tidak terstruktur(informal) dan system yang terstrukur(formal). Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas, wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan (Gordon,1999).
Karena itu sebuah system berhasil bukan hanya kerja keras seseorang tetapi kerja keras seluruh elemen organisasi
• Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik
Struktur sistem informasi manajemen (SIM) dapat dapat dibagi menurut konsep struktural yang memungkinkan pembahasan dan perancangan sistem fisik yang akan mendefinisikan cara pelaksanaan SIM.
a. Struktur Konseptual
SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing dibagi dalam empat macam pengolahan informasi, yaitu: pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem informasi, dukungan perencanaan stategi sistem informasi.
b. Struktur Fisik
Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah ditambah suatu pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar analisa umum dan model keputusan. Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri atas program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini tidak selalu demikian adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolah terpadu dan pemakain modul umum. Pengolahan terpadu dicapai dengan perencanaan berbagai aplikasi yang paling berhubungan sebagai suatu sistem tunggal untuk menyederhanakan kaitan (interface) dan mengurangi duplikasi masukan sehingga melewati batas fungsional. Struktur fisik juga dipengaruhi pemakain modul umum untuk pengoperasian pengolahan yang menyebabkan tidak ada aplikasi yang lengkap tanpa pemakain modul umum.
4.Penutup
System informasi manajemen harus mempunyai gambaran yang jelas agar system tersebut mempunyai tujuan yang jelas dan akan berfungsi secara benar.
Setelah membahas tentang definisi dan fungsi Sistem Informasi Manajemen, maka untuk memahami tentang Sistem Informasi Manajemen terlebih dalam. Untuk itu pada tulisan kali ini saya akan membahas mengenai gambaran umum dan struktur System Informasi Manajemen (SIM). Definisi Sistem Informasi Manajemen adalah “SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk memperoleh pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan, operasi secara efektif dan pengendalian”(Stoner, 1996)
2.Tinjauan Pustaka
“ Konsep Sistem Informasi Manajemen :
-Sistem informasi manajemen menggambarkan suatu system yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan suatu organisasi
-Sistem informasi manajemen merupakan sebuah bentuk system informasi yang ditujukan untuk melayani para manajer memperoleh informasi”
“Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas, wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan “(Gordon,1999).
• “Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik
Struktur sistem informasi manajemen (SIM) dapat dapat dibagi menurut konsep struktural yang memungkinkan pembahasan dan perancangan sistem fisik yang akan mendefinisikan cara pelaksanaan SIM.
a. Struktur Konseptual
SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing dibagi dalam empat macam pengolahan informasi, yaitu: pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem informasi, dukungan perencanaan stategi sistem informasi.
b. Struktur Fisik
Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah ditambah suatu pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar analisa umum dan model keputusan. Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri atas program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini tidak selalu demikian adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolah terpadu dan pemakain modul umum. Pengolahan terpadu dicapai dengan perencanaan berbagai aplikasi yang paling berhubungan sebagai suatu sistem tunggal untuk menyederhanakan kaitan (interface) dan mengurangi duplikasi masukan sehingga melewati batas fungsional. Struktur fisik juga dipengaruhi pemakain modul umum untuk pengoperasian pengolahan yang menyebabkan tidak ada aplikasi yang lengkap tanpa pemakain modul umum.”
3. Pembahasan
Pada hakekatnya Sistem Informasi Manajemen(SIM) tidak harus menggunakan computer. Tetapi tanpa computer maka Sistem Informasi Manajemen akan kurang maksimal. Mengapa? Karena peran computer untuk mengolah dan menyimpan informasi sangat dibutuhkan Sistem Informasi Manajemen.
“ Konsep Sistem Informasi Manajemen :
-Sistem informasi manajemen menggambarkan suatu system yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan suatu organisasi
-Sistem informasi manajemen merupakan sebuah bentuk system informasi yang ditujukan untuk melayani para manajer memperoleh informasi”
Dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa informasi di perlukan semua tingkatan Manajemen. Gambar Piramid tingkatan Manajemen:
Sumber: www.gudangmateri.com
Dalam dunia modern Sistem Informasi Manajemen diperlukan sebuah perusahaan untuk meningkatkan produktifitas perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu system yang dapat menyebarkan informasi tersebut secara tepat dan cepat, dan juga untuk menyimpan informasi tersebut. Maka peran computer disini sangat penting untuk mengolah dan menyimpan informasi dari subsistem-subsistem.
Dari gambar di atas diketahui bahwa Manajemen tingkat atas mempunyai peranan yang besar karena pada tingkatan ini, Manajemen tersebut akan mengambil keputusan atau membuat rencana strategis setelah mendapat informasi dari tingkatan manajemen dibawahnya.
Sistem informasi manajemen pada umumnya dibagi 3 bagian penting yaitu input, proses dan output. Tetapi pada zaman sekarang ditambah satu bagian penting yaitu Penyimpanan. Penyimpanan atau database sangat penting karena agar data/informasi tersebut menjadi valid dan dapat digunakan untuk kemudian hari.
Berbicara tentang Sistem Informasi Manajemen berarti berbicara mengenai hubungan antara manusia dan mesin(komputer). Hubungan antara manusia dan mesin pada Sistem informasi manajemen antara lain:
- Sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya sebaiknya dilakukan oleh mesin.
- Sebuah sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan seorang manusia pengolah.
- Perancang sebuah SIM harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam mengambil keputusan.
- Sebuah sistem pengolahan database dianggap sebagai SIM bila disertai suatu database sederhana, kemampuan menemukan kembali, & satu atau dua model perencanaan atau keputusan.
Struktur Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sebuah system biasanya mempunyai struktur, struktur system informasi manajemen dibagi 2 yakni: system yang tidak terstruktur(informal) dan system yang terstrukur(formal). Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas, wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan (Gordon,1999).
Karena itu sebuah system berhasil bukan hanya kerja keras seseorang tetapi kerja keras seluruh elemen organisasi
• Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik
Struktur sistem informasi manajemen (SIM) dapat dapat dibagi menurut konsep struktural yang memungkinkan pembahasan dan perancangan sistem fisik yang akan mendefinisikan cara pelaksanaan SIM.
a. Struktur Konseptual
SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing dibagi dalam empat macam pengolahan informasi, yaitu: pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem informasi, dukungan perencanaan stategi sistem informasi.
b. Struktur Fisik
Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah ditambah suatu pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar analisa umum dan model keputusan. Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri atas program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini tidak selalu demikian adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolah terpadu dan pemakain modul umum. Pengolahan terpadu dicapai dengan perencanaan berbagai aplikasi yang paling berhubungan sebagai suatu sistem tunggal untuk menyederhanakan kaitan (interface) dan mengurangi duplikasi masukan sehingga melewati batas fungsional. Struktur fisik juga dipengaruhi pemakain modul umum untuk pengoperasian pengolahan yang menyebabkan tidak ada aplikasi yang lengkap tanpa pemakain modul umum.
4.Penutup
System informasi manajemen harus mempunyai gambaran yang jelas agar system tersebut mempunyai tujuan yang jelas dan akan berfungsi secara benar.
0
PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ORGANISASI PENDAHULUAN
SIM adalah suatu sistem formal tentang golongan, dan penyebaran informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi. Sistem yang telah maju tidak hanya mengerjakan fungsi tata usaha akan tetapi juga memberikan bantuan pengambilan keputusan kepada manajemen. Meskipun jarang terjadi, sistem terprogramkan mampu memonitor dan mengarahkan operasi-operasi tertentu tanpa bantuan manusia.
Data SIM terdiri atas data masukan, data operasi, data keluaran, dan sebuah pengaturan umpan balik. Data ini dikirimkan dan diolah oleh suatu unit pengolahan pusat (CPU) di dalam komputer. Arus informasi merupakan catatan secara terus menerus tentang jumlah satuan informasi yang banyak sekali. Agar menjadi efektif, maka SIM harus mendapat data sedekat-dekatnya dengan titik asalnya dan kemudian menyalurkannya ke tempat-tempat pengolah informasi di mana data itu akan digunakan.
Data masukan biasanya terdiri atas unsur-unsur seperti banyaknya bahan mentah, tanggal penyerahan, harga produk, biaya tenaga kerja dan lainlain. Data operasi meliputi unsur-unsur seperti angka produksi, biaya mesin, dan pekerjaan dalam proses. Data keluaran mengandung informasi tentang unsur-unsur seperti barang-barang potongan, tingkat inventaris akhir dan tanggal pengiriman. Data ini disampaikan melalui saluran komunikasi ke unit pengolah yang dalam sistem informasi yang kompleks terdiri atas komputer-komputer elektronik dan perlengkapan-perlengkapan yang berhubungan. Unit masukan pencatat data pada umurnnya terdiri atas pencatatan dengan tangan oleh orang-orang bila dikerjakan secara manual, dan dalam beberapa hal pencatatan data di atas kartu berlubang (punched card) atau pita berlubang (punched tape). Apabila data bergerak menuju ke unit pengolah, maka data tersebut disusun menjadi bentuk-bentuk yang lebih berguna dan menjadi masukan ke dalam proses perencanaan dan pemecahan masalah.
sumber : google
Data SIM terdiri atas data masukan, data operasi, data keluaran, dan sebuah pengaturan umpan balik. Data ini dikirimkan dan diolah oleh suatu unit pengolahan pusat (CPU) di dalam komputer. Arus informasi merupakan catatan secara terus menerus tentang jumlah satuan informasi yang banyak sekali. Agar menjadi efektif, maka SIM harus mendapat data sedekat-dekatnya dengan titik asalnya dan kemudian menyalurkannya ke tempat-tempat pengolah informasi di mana data itu akan digunakan.
Data masukan biasanya terdiri atas unsur-unsur seperti banyaknya bahan mentah, tanggal penyerahan, harga produk, biaya tenaga kerja dan lainlain. Data operasi meliputi unsur-unsur seperti angka produksi, biaya mesin, dan pekerjaan dalam proses. Data keluaran mengandung informasi tentang unsur-unsur seperti barang-barang potongan, tingkat inventaris akhir dan tanggal pengiriman. Data ini disampaikan melalui saluran komunikasi ke unit pengolah yang dalam sistem informasi yang kompleks terdiri atas komputer-komputer elektronik dan perlengkapan-perlengkapan yang berhubungan. Unit masukan pencatat data pada umurnnya terdiri atas pencatatan dengan tangan oleh orang-orang bila dikerjakan secara manual, dan dalam beberapa hal pencatatan data di atas kartu berlubang (punched card) atau pita berlubang (punched tape). Apabila data bergerak menuju ke unit pengolah, maka data tersebut disusun menjadi bentuk-bentuk yang lebih berguna dan menjadi masukan ke dalam proses perencanaan dan pemecahan masalah.
sumber : google
0
sistem informasi dunia
Sistem Informasi Dunia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Sistem Informasi Dunia merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang memungkinkan perusahaan multinasional untuk menyelaraskan kegiatan perusahaan induk dan cabangnya, dimana cabang tersebut secara geografis tersebar di berbagai penjuru dunia dan setiap kantor cabang terkait memiliki tujuan, kebijakan dan tata cara tersendiri yang unik.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
2 Subsistem Pengembangan Sistem Informasi Dunia
o 2.1 Sistem Informasi Akuntansi
o 2.2 Sistem Informasi Manajemen
o 2.3 Sistem Pendukung Keputusan
o 2.4 Sistem Otomatisasi Perkantoran
o 2.5 Sistem Ahli
3 Level dan Strategi Penerapan Sistem Informasi Dunia
o 3.1 Strategi Multinasional
o 3.2 Strategi Dunia Global
o 3.3 Strategi Internasional
o 3.4 Strategi Antarnegara
4 Hubungan antara Sistem Informasi Dunia dengan Strategi Bisnis
5 Referensi
[sunting] Sejarah
Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, perusahaan raksasa multinasional banyak menyelesaikan pembangunan sistem informasi global mereka (GIS/ Global Information System), tetapi masih terdapat beberapa hal lain yang masih harus diselesaikan dalam rangka menyempurnakan sistem pengelolaan informasi berbasis komputer yang mendunia ini. Pada tahun 2000-an, kurang lebih 2070 perusahaan multinasional akan didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem informasi dan bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk mendukung operasi yang tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan ditingkatkan untuk memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi sebagai sebuah koordinat suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu ditingkatkan dan diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi dunia adalah peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System/ CBIS).
[sunting] Subsistem Pengembangan Sistem Informasi Dunia
[sunting] Sistem Informasi Akuntansi
Subsistem ini menjadikan segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan perusahaan menjadi jauh lebih mudah dan sederhana dengan penggunaan sistem komputer. Saat tindakan berlangsung dan transaksi terjadi, data dimasukkan ke dalam basis data. Salah satunya adalah ketika data akuntansi ini masuk ke dalam pusat pengumpulan data yang dilakukan oleh pekerja dan pengawas kendali kualitas saat produksi berlangsung. Pihak manajemen dapat melakukan pemantauan pada waktu itu juga (real time) terhadap kegiatan kendali kualitas yang terjadi. Laporan keuangan standar yang dibuat oleh SIA, seperti rekening koran (income statement) dan analisis biaya, disajikan sebagai suatu kartu catatan kualitas produk, pengembalian pelanggan, dan proses selanjutnya yang terkait.
[sunting] Sistem Informasi Manajemen
SIM bertanggung jawab dalam menyediakan informasi untuk seluruh manajer perusahaan dalam bentuk laporan berkala, laporan khusus, dan keluaran bentuk matematika. Para manajer di semua wilayah fungsi dapat menerima keluaran ini, yang sebagian besar dihasilkan dari gabungan data SIA yang ada. Contoh laporan yang dimaksud adalah manajer kendali kualitas dapat menerima laporan bulanan yang menunjukan tingkat penolakan untuk masing-masing tahap dalam proses di pabrik.
[sunting] Sistem Pendukung Keputusan
Sistem ini memungkinkan pembuatan keluaran (out put) untuk masalah khusus yang berkenaan dengan kualitas. Penerapan SPK yang berbasis sistem komputer ini dapat dilihat dari beberapa kegiatan seperti; seorang pengawas kualitas produksi perusahaan yang dapat memperbaiki basis data untuk tampilan biaya perbaikan produk yang disebabkan pengembalian dari pelanggan, manajer pabrik dapat menggunakan lembaran elektronik untuk meniru pengaruh bonus kualitas pada biaya produksi.
[sunting] Sistem Otomatisasi Perkantoran
SOP menyediakan prasarana telekomunikasi untuk orang-orang di dalam perusahaan dan memampukan mereka untuk berkomunikasi di lingkungan internal dengan para penyalur serta para pelanggan di lingkungan perusahaan. Komunikasi ini membuat kelompok penanggung jawab kualitas, seperti komite dan kelompok proyek, untuk menyelaraskan upaya kemampuan telekomunikasi tersebut. Pengolahan kata (word processing), Email, surat suara (voice mail), dan pemindahan facsimile dapat memenuhi dan menunjang pelaksanaan subsistem ini dengan baik. Aplikasi SOP lainnya seperti tatap muka melalui video gambar (video conferencing), pertemuan/ temu wicara melalui suara (audio conferencing), merupakan terapan subsistem otomatisasi perkantoran yang sangat mendukung proses komunikasi di antara pihak-pihak perusahaan yang keberadaannya tersebar.
[sunting] Sistem Ahli
Perusahaan dapat menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligent) untuk meraih suatu pengetahuan dan menjadi ahli dalam pengetahuan tersebut serta untuk lebih mencakapkan para pegawai pada bentuk sistem informasi. Fungsi sistem ahli dinamakan sebagai konsultan, dan kegiatannya disebut konsultasi. Tingkatan operasional perusahaan merupakan tempat sistem ahli yang paling tinggi nilai efektivitasnya. Sistem ini dapat menampilkan kebutuhan basis data atau penggunaan di bidang lainnya secara lebih cepat. Salah satu sistem ahli pertama adalah buatan perusahaan General Electric (GE) dari Amerika Serikat untuk mendapatkan transfer pengetahuan dari ahli perbaikan lokomotif yang lama dan mendekati masa pensiun. Sistemnya dinamakan CATS-1,NU, dibuat untuk membantu montir mengenali dan mendiagnosis masalah mesin. Di saat masalah telah ditemukan, sebuah pita gambar (video tape) menginstruksikan mesin untuk memperbaiki bagian yang perlu saja.
[sunting] Level dan Strategi Penerapan Sistem Informasi Dunia
Beberapa industri raksasa seperti Samsung, Siemens, Sony, Carrefour, Suzuki dan Microsoft memiliki pusat dunianya secara global (global focus). Seperti halnya Siemens yang selalu melihat wilayah pasaran yang potensial sebagai fokus dunia global. Selama bertahun-tahun lamanya, markas besar mereka disebut sebagai World Head Quarters (WHQ) atau markas besar dunia. Christopher Barlett dan Sumantra Ghosal telah melakukan penelitian terhadap strategi penerapan sistem informasi global pada berbagai level perusahaan multinasional dan telah mengembangkannya menjadi empat klasifikasi yang telah diterima luas.
[sunting] Strategi Multinasional
Strategi multinasional merupakan strategi yang paling tua, yang telah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan Eropa sebelum Perang Dunia II. Siasat “lepas tangan” yang digunakan oleh perusahaan induk dimana mereka mengizinkan cabang-cabangnya untuk mengembangkan produk dan mempraktikannya secara mandiri di wilayah operasi cabang tersebut. Sistem informasi yang digunakan memudahkan desentralisasi pembuatan keputusan dan terdiri atas basis data dan proses yang berdiri sendiri.
[sunting] Strategi Dunia Global
Strategi dunia global membatasi kendali di bawah perusahaan induknya. Produk untuk seluruh pasaran dunia globalnya dibuat secara terpusat dan dikirimkan ke cabang-cabangnya. Aliran produk dan informasi di antara perusahaan induk dan cabangnya bergerak dalam satu arah menuju cabang. Sistem informasi dari strategi ini menempati kapasitas terbesar di lokasi induk dan menonjolkan sentralisasi pada basis data dan proses.
[sunting] Strategi Internasional
Strategi internasional merupakan perpaduan kendali yang bersifat sentralisasi dari strategi dunia global dan kendali yang desentralisasi dari strategi multinasional. Dalam penerapan sistem ini, kelompok manajemen di perusahaan induk lebih mengetahui dan terampil dalam memasuki pasaran dunianya. Cabang-cabang menggunakan keahlian mereka untuk menyesuaikan produk, proses, dan strategi kepada pasaran mereka masing-masing bedasarkan kelompok manajemen yang telah ditetapkan. Perusahaan yang mengikuti strategi bisnis ini menjalankan sistem antar organisasi yang menghubungkan basis data dan proses dari induk dengan cabang-cabangnya.
[sunting] Strategi Antarnegara
Strategi ini cukup terkenl di tahun 1980-an. Perusahaan induk dan seluruh cabang bekerja sama dalam merumuskan strategi dan mengoperasikan kebijakan dan mengkoordinasi logistik untuk menempatkan produk pada pasaran yang tepat. Perusahaan induk memantau pencapaian yang dapat diraih melalui penggabungan bisnis global untuk efisiensi, namun tetap memberikan keleluasaan pada tingkat lokal operasi perusahaan cabang. Perusahaan yang menerapkan strategi ini melakukan penggabungan pada sistem informasinya dengan mengikuti standar yang digunakan pada skala internasional bersamaan dengan rancangan sistem informasi pada umumnya. Strategi ini menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola basis data untuk memastikan bahwa rancangan basis data perusahaan lazim digunakaan di seluruh dunia.
[sunting] Hubungan antara Sistem Informasi Dunia dengan Strategi Bisnis
1. Kerja berdampingan dengan para eksekutif perusahaan untuk memperoleh penjelasan mengenai pengaruh yang mungkin saja terjadi pada sistem informasi dunia dalam strategi bisnis global.
2. Memahami masing-masing unit usaha dalam strategi bisnis global.
3. Menentukan siasat sistem informasi dunia yang tepat untuk masing-masing unit strategi.
4. Mengenali pentingnya aplikasi untuk mencapai masing-masing siasat sistem informasi dunia dan memprioritaskan penerapannya.
5. Menetapakan tanggung jawab untuk menerapkan aplikasi.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Sistem Informasi Dunia merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang memungkinkan perusahaan multinasional untuk menyelaraskan kegiatan perusahaan induk dan cabangnya, dimana cabang tersebut secara geografis tersebar di berbagai penjuru dunia dan setiap kantor cabang terkait memiliki tujuan, kebijakan dan tata cara tersendiri yang unik.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
2 Subsistem Pengembangan Sistem Informasi Dunia
o 2.1 Sistem Informasi Akuntansi
o 2.2 Sistem Informasi Manajemen
o 2.3 Sistem Pendukung Keputusan
o 2.4 Sistem Otomatisasi Perkantoran
o 2.5 Sistem Ahli
3 Level dan Strategi Penerapan Sistem Informasi Dunia
o 3.1 Strategi Multinasional
o 3.2 Strategi Dunia Global
o 3.3 Strategi Internasional
o 3.4 Strategi Antarnegara
4 Hubungan antara Sistem Informasi Dunia dengan Strategi Bisnis
5 Referensi
[sunting] Sejarah
Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, perusahaan raksasa multinasional banyak menyelesaikan pembangunan sistem informasi global mereka (GIS/ Global Information System), tetapi masih terdapat beberapa hal lain yang masih harus diselesaikan dalam rangka menyempurnakan sistem pengelolaan informasi berbasis komputer yang mendunia ini. Pada tahun 2000-an, kurang lebih 2070 perusahaan multinasional akan didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem informasi dan bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk mendukung operasi yang tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan ditingkatkan untuk memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi sebagai sebuah koordinat suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu ditingkatkan dan diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi dunia adalah peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System/ CBIS).
[sunting] Subsistem Pengembangan Sistem Informasi Dunia
[sunting] Sistem Informasi Akuntansi
Subsistem ini menjadikan segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan perusahaan menjadi jauh lebih mudah dan sederhana dengan penggunaan sistem komputer. Saat tindakan berlangsung dan transaksi terjadi, data dimasukkan ke dalam basis data. Salah satunya adalah ketika data akuntansi ini masuk ke dalam pusat pengumpulan data yang dilakukan oleh pekerja dan pengawas kendali kualitas saat produksi berlangsung. Pihak manajemen dapat melakukan pemantauan pada waktu itu juga (real time) terhadap kegiatan kendali kualitas yang terjadi. Laporan keuangan standar yang dibuat oleh SIA, seperti rekening koran (income statement) dan analisis biaya, disajikan sebagai suatu kartu catatan kualitas produk, pengembalian pelanggan, dan proses selanjutnya yang terkait.
[sunting] Sistem Informasi Manajemen
SIM bertanggung jawab dalam menyediakan informasi untuk seluruh manajer perusahaan dalam bentuk laporan berkala, laporan khusus, dan keluaran bentuk matematika. Para manajer di semua wilayah fungsi dapat menerima keluaran ini, yang sebagian besar dihasilkan dari gabungan data SIA yang ada. Contoh laporan yang dimaksud adalah manajer kendali kualitas dapat menerima laporan bulanan yang menunjukan tingkat penolakan untuk masing-masing tahap dalam proses di pabrik.
[sunting] Sistem Pendukung Keputusan
Sistem ini memungkinkan pembuatan keluaran (out put) untuk masalah khusus yang berkenaan dengan kualitas. Penerapan SPK yang berbasis sistem komputer ini dapat dilihat dari beberapa kegiatan seperti; seorang pengawas kualitas produksi perusahaan yang dapat memperbaiki basis data untuk tampilan biaya perbaikan produk yang disebabkan pengembalian dari pelanggan, manajer pabrik dapat menggunakan lembaran elektronik untuk meniru pengaruh bonus kualitas pada biaya produksi.
[sunting] Sistem Otomatisasi Perkantoran
SOP menyediakan prasarana telekomunikasi untuk orang-orang di dalam perusahaan dan memampukan mereka untuk berkomunikasi di lingkungan internal dengan para penyalur serta para pelanggan di lingkungan perusahaan. Komunikasi ini membuat kelompok penanggung jawab kualitas, seperti komite dan kelompok proyek, untuk menyelaraskan upaya kemampuan telekomunikasi tersebut. Pengolahan kata (word processing), Email, surat suara (voice mail), dan pemindahan facsimile dapat memenuhi dan menunjang pelaksanaan subsistem ini dengan baik. Aplikasi SOP lainnya seperti tatap muka melalui video gambar (video conferencing), pertemuan/ temu wicara melalui suara (audio conferencing), merupakan terapan subsistem otomatisasi perkantoran yang sangat mendukung proses komunikasi di antara pihak-pihak perusahaan yang keberadaannya tersebar.
[sunting] Sistem Ahli
Perusahaan dapat menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligent) untuk meraih suatu pengetahuan dan menjadi ahli dalam pengetahuan tersebut serta untuk lebih mencakapkan para pegawai pada bentuk sistem informasi. Fungsi sistem ahli dinamakan sebagai konsultan, dan kegiatannya disebut konsultasi. Tingkatan operasional perusahaan merupakan tempat sistem ahli yang paling tinggi nilai efektivitasnya. Sistem ini dapat menampilkan kebutuhan basis data atau penggunaan di bidang lainnya secara lebih cepat. Salah satu sistem ahli pertama adalah buatan perusahaan General Electric (GE) dari Amerika Serikat untuk mendapatkan transfer pengetahuan dari ahli perbaikan lokomotif yang lama dan mendekati masa pensiun. Sistemnya dinamakan CATS-1,NU, dibuat untuk membantu montir mengenali dan mendiagnosis masalah mesin. Di saat masalah telah ditemukan, sebuah pita gambar (video tape) menginstruksikan mesin untuk memperbaiki bagian yang perlu saja.
[sunting] Level dan Strategi Penerapan Sistem Informasi Dunia
Beberapa industri raksasa seperti Samsung, Siemens, Sony, Carrefour, Suzuki dan Microsoft memiliki pusat dunianya secara global (global focus). Seperti halnya Siemens yang selalu melihat wilayah pasaran yang potensial sebagai fokus dunia global. Selama bertahun-tahun lamanya, markas besar mereka disebut sebagai World Head Quarters (WHQ) atau markas besar dunia. Christopher Barlett dan Sumantra Ghosal telah melakukan penelitian terhadap strategi penerapan sistem informasi global pada berbagai level perusahaan multinasional dan telah mengembangkannya menjadi empat klasifikasi yang telah diterima luas.
[sunting] Strategi Multinasional
Strategi multinasional merupakan strategi yang paling tua, yang telah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan Eropa sebelum Perang Dunia II. Siasat “lepas tangan” yang digunakan oleh perusahaan induk dimana mereka mengizinkan cabang-cabangnya untuk mengembangkan produk dan mempraktikannya secara mandiri di wilayah operasi cabang tersebut. Sistem informasi yang digunakan memudahkan desentralisasi pembuatan keputusan dan terdiri atas basis data dan proses yang berdiri sendiri.
[sunting] Strategi Dunia Global
Strategi dunia global membatasi kendali di bawah perusahaan induknya. Produk untuk seluruh pasaran dunia globalnya dibuat secara terpusat dan dikirimkan ke cabang-cabangnya. Aliran produk dan informasi di antara perusahaan induk dan cabangnya bergerak dalam satu arah menuju cabang. Sistem informasi dari strategi ini menempati kapasitas terbesar di lokasi induk dan menonjolkan sentralisasi pada basis data dan proses.
[sunting] Strategi Internasional
Strategi internasional merupakan perpaduan kendali yang bersifat sentralisasi dari strategi dunia global dan kendali yang desentralisasi dari strategi multinasional. Dalam penerapan sistem ini, kelompok manajemen di perusahaan induk lebih mengetahui dan terampil dalam memasuki pasaran dunianya. Cabang-cabang menggunakan keahlian mereka untuk menyesuaikan produk, proses, dan strategi kepada pasaran mereka masing-masing bedasarkan kelompok manajemen yang telah ditetapkan. Perusahaan yang mengikuti strategi bisnis ini menjalankan sistem antar organisasi yang menghubungkan basis data dan proses dari induk dengan cabang-cabangnya.
[sunting] Strategi Antarnegara
Strategi ini cukup terkenl di tahun 1980-an. Perusahaan induk dan seluruh cabang bekerja sama dalam merumuskan strategi dan mengoperasikan kebijakan dan mengkoordinasi logistik untuk menempatkan produk pada pasaran yang tepat. Perusahaan induk memantau pencapaian yang dapat diraih melalui penggabungan bisnis global untuk efisiensi, namun tetap memberikan keleluasaan pada tingkat lokal operasi perusahaan cabang. Perusahaan yang menerapkan strategi ini melakukan penggabungan pada sistem informasinya dengan mengikuti standar yang digunakan pada skala internasional bersamaan dengan rancangan sistem informasi pada umumnya. Strategi ini menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola basis data untuk memastikan bahwa rancangan basis data perusahaan lazim digunakaan di seluruh dunia.
[sunting] Hubungan antara Sistem Informasi Dunia dengan Strategi Bisnis
1. Kerja berdampingan dengan para eksekutif perusahaan untuk memperoleh penjelasan mengenai pengaruh yang mungkin saja terjadi pada sistem informasi dunia dalam strategi bisnis global.
2. Memahami masing-masing unit usaha dalam strategi bisnis global.
3. Menentukan siasat sistem informasi dunia yang tepat untuk masing-masing unit strategi.
4. Mengenali pentingnya aplikasi untuk mencapai masing-masing siasat sistem informasi dunia dan memprioritaskan penerapannya.
5. Menetapakan tanggung jawab untuk menerapkan aplikasi.
Langganan:
Postingan (Atom)
Nitha's Adorable Daily. Diberdayakan oleh Blogger.